Persembahan
– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 6 February 2011 –
Baca: Yesaya 1:10-20
Ayat Mas: Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan? (1 Samuel 15:22)
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 22-24
Persembahan adalah sesuatu yang dikenal oleh hampir semua agama dan kepercayaan di dunia. Bentuknya bermacam-macam; ada yang berupa makanan, binatang korban, hasil bumi, uang, kemenyan, dan sebagainya. Cara mempersembahkannya juga bermacam-macam. Namun, biasanya persembahan-persembahan itu dibawa dengan tujuan menyenangkan hati sosok ilahi yang disembah dan mendapat berkah darinya.
Dalam Alkitab, persembahan juga merupakan sebuah konsep yang sangat kerap dibahas. Walau demikian, secara berbeda kita diajar bahwa persembahan yang dibawa kepada Tuhan bukanlah semata demi menyenangkan hati Tuhan hingga menarik berkat-Nya. Bahkan, menurut bacaan Alkitab hari ini, persembahan yang kita bawa bisa membuat Allah tidak senang, tetapi malah merasa jijik (ayat 11-13). Sebab, lebih dari persembahan yang dibawa manusia, Tuhan lebih memperhatikan dan senang pada ketaatan. Yakni ketaatan yang terwujud dalam usaha kita hidup jauh dari dosa dan menjadi berkat bagi orang lain (ayat 16, 17). Itu sebabnya, Tuhan bisa lebih menghargai persembahan orang miskin yang hanya mampu memberi sedikit, tetapi ia hidup taat dan jujur. Daripada persembahan besar orang yang kaya, tetapi hidup dengan cara yang kotor dan berdosa.
Jika demikian, apakah fungsi persembahan? Persembahan adalah ungkapan syukur kita atas segala kebaikan Allah, baik yang berupa berkat materi, jasmani, rohani, sosial, dan sebagainya. Persembahan seharusnya kita berikan bukan karena kita ingin mendapat berkat-Nya lagi, melainkan karena kita bersyukur sudah mendapat limpahan berkat-Nya selama ini
Baca: Yesaya 1:10-20
Ayat Mas: Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan? (1 Samuel 15:22)
Bacaan Alkitab Setahun: Imamat 22-24
Persembahan adalah sesuatu yang dikenal oleh hampir semua agama dan kepercayaan di dunia. Bentuknya bermacam-macam; ada yang berupa makanan, binatang korban, hasil bumi, uang, kemenyan, dan sebagainya. Cara mempersembahkannya juga bermacam-macam. Namun, biasanya persembahan-persembahan itu dibawa dengan tujuan menyenangkan hati sosok ilahi yang disembah dan mendapat berkah darinya.
Dalam Alkitab, persembahan juga merupakan sebuah konsep yang sangat kerap dibahas. Walau demikian, secara berbeda kita diajar bahwa persembahan yang dibawa kepada Tuhan bukanlah semata demi menyenangkan hati Tuhan hingga menarik berkat-Nya. Bahkan, menurut bacaan Alkitab hari ini, persembahan yang kita bawa bisa membuat Allah tidak senang, tetapi malah merasa jijik (ayat 11-13). Sebab, lebih dari persembahan yang dibawa manusia, Tuhan lebih memperhatikan dan senang pada ketaatan. Yakni ketaatan yang terwujud dalam usaha kita hidup jauh dari dosa dan menjadi berkat bagi orang lain (ayat 16, 17). Itu sebabnya, Tuhan bisa lebih menghargai persembahan orang miskin yang hanya mampu memberi sedikit, tetapi ia hidup taat dan jujur. Daripada persembahan besar orang yang kaya, tetapi hidup dengan cara yang kotor dan berdosa.
Jika demikian, apakah fungsi persembahan? Persembahan adalah ungkapan syukur kita atas segala kebaikan Allah, baik yang berupa berkat materi, jasmani, rohani, sosial, dan sebagainya. Persembahan seharusnya kita berikan bukan karena kita ingin mendapat berkat-Nya lagi, melainkan karena kita bersyukur sudah mendapat limpahan berkat-Nya selama ini
Tuhan bisa lebih menghargai persembahan orang miskin yang hanya mampu memberi sedikit, tetapi ia hidup taat dan jujur. Daripada persembahan besar orang yang kaya, tetapi hidup dengan cara yang kotor dan berdosa.